ooredoo

5 Suku Dari Sulawesi Selatan - Adat Dan Budaya Nusantara

Sahabat Sulsel - Suku di Sulawesi Selatan - Sulawesi selatan adalah salah satu provinsi di Indonesia yang masih menyimpan hal-hal yang unik, menarik dan memiliki daya pikat sendiri bagi siapapun yang mempelajari. Sulawesi selatan memiliki ibu kota yakni Makassar. Di Sulawesi selatan terdapat beberapa suku didalamnya. Suku-sukunya ini sendiri memiliki Tradisi dan Kebudayaan yang sangat unik, Berkarakter dan memiliki pesan moral tersendiri. Berikut ini adalah daftar suku yang ada di Sulawesi Selatan, sekaligus Tradisinya yang maha unik :

1. SUKU BUGIS
Suku Bugis merupakan kelompok etnik dengan wilayah asal Sulawesi Selatan. Penciri utama kelompok etnik ini adalah bahasa dan adat-istiadat, sehingga pendatang Melayu dan Minangkabau yang merantau ke Sulawesi sejak abad ke-15 sebagai tenaga administrasi dan pedagang di Kerajaan Gowa dan telah terakulturasi, juga dikategorikan sebagai orang Bugis. Berdasarkan sensus penduduk Indonesia tahun 2000, populasi orang Bugis sebanyak sekitar enam juta jiwa.

Kini orang-orang Bugis menyebar pula di berbagai provinsi Indonesia, seperti Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Papua, DKI Jakarta, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Jambi, Riau, dan Kepulauan Riau. Disamping itu orang-orang Bugis juga banyak ditemukan di Malaysia dan Singapura yang telah beranak pinak dan keturunannya telah menjadi bagian dari negara tersebut. Karena jiwa perantau dari masyarakat Bugis, maka orang-orang Bugis sangat banyak yang pergi merantau ke mancanegara.

2. SUKU MAKASSAR
Suku Makassar adalah nama Melayu untuk sebuah etnis yang mendiami pesisir selatan pulau Sulawesi. Lidah Makassar menyebutnya Mangkasara' berarti "Mereka yang Bersifat Terbuka." Etnis Makassar ini adalah etnis yang berjiwa penakluk namun demokratis dalam memerintah, gemar berperang dan jaya di laut.

Tak heran pada abad ke-14-17, dengan simbol Kerajaan Gowa, mereka berhasil membentuk satu wilayah kerajaan yang luas dengan kekuatan armada laut yang besar berhasil membentuk suatu Imperium bernafaskan Islam, mulai dari keseluruhan pulau Sulawesi, kalimantan bagian Timur, NTT, NTB, Maluku, Brunei, Papua dan Australia bagian utara. Mereka menjalin Traktat dengan Bali, kerjasama dengan Malaka dan Banten dan seluruh kerajaan lainnya dalam lingkup Nusantara maupun Internasional (khususnya Portugis). Kerajaan ini juga menghadapi perang yang dahsyat dengan Belanda hingga kejatuhannya akibat adu domba Belanda terhadap kerajaan taklukannya.

3. SUKU DURI
Suku Duri adalah salah satu suku bangsa yang mendiami Kabupaten Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan. Permukiman suku Duri ini berbatasan dengan Kabupaten Tana Toraja. Permukiman orang Duri meliputi Kecamatan Anggeraja, Masalle, Alla, Baroko, Curio, Malua, Baraka dan Buntu Batu. Permukiman suku Duri ini berbatasan dengan Tana Toraja.

Islam menjadi agama bagi sebagian besar orang suku Duri. Alu’ Tojolo menjadi agama kepercayaan tradisional mereka sebelum Islam masuk ke suku Duri. Agama kepercayaan tradisional ini mirip dengan agama kepercayaan tradisional suku Toraja. Meskipun Islam telah mendarah daging bagi orang suku Duri, namun sebagian kecil orang Duri masih ada yang mempertahankan agama kepercayaan tradisional. Misalnya di Baraka, pengikut agama kepercayaan Alu' Tojolo ini mengadakan pertemuan secara teratur 1-2 kali dalam sebulan. Masyarakat suku Duri juga tetap mempertahankan dan memelihara adat-istiadat sesuai dengan ajaran nenek moyang mereka.

4. SUKU TO BALO
Suku To Balo yang terdapat pada pegunungan Bulu Pao yang terbentang luas melintasi wilayah Kabupaten Barru dan Kabupaten Pangkep Sulsel sejak ratusan tahun lalu. Suku To Balo mempunyai tampilan kulit yang tidak seperti masyarakat lain pada umumnya. Mereka mempunyai kulit yang unik, semua bagian tubuh. Setiap bayi yang terlahir pasti akan mempunyai kulit yang belang, orang dari keturunan kelompok ini mempunyai rupa kulit tidak lazim sekujur tubuh khususnya kaki, badan, serta tangannya, dipenuhi dengan bercak putih.

Sementara tepat ditengah dahi mereka, bercak itu juga terpampang hampir membentuk segitiga. Oleh oleh karena itu nama kelompok mereka di kenal juga sebagai To Balo, To bermakna orang, dan Balo bermakna belang, jadi bila di rtikan to balo bermakna manusia belang. Kelainan yang diidap oleh Masyarakat suku To Balo bukanlah penyakit akan tetapi pembawaan gen. Namun, penduduk setempat meyakini sebagai kutukan dewa.

5. SUKU GALUMPANG
Suku Galumpang atau Kalumpang merupakan suku bangsa yang mendiami bagian tenggara Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Selatan. Jumlah populasinya sekitar 10.000 jiwa dengan kepercayaan yang dianut adalah Kristen. Mata pencaharian utama dari suku ini adalah bercocok tanam dan beternak.

Suku Galumpang merupakan salah satu dari dua situs Neolitik tertua di Indonesia yang menunjukkan bukti-bukti hunian masyarakat petutur Austronesia yang menjadi nenek moyang sebagian besar masyarakat Indonesia. Salah satu tradisi yang masih melekat dari Suku Galumpang adalah tradisi menenun, yang dikenal dengan tenun ikat tradisional sekomandi.

Admin : Hernita Asri
Editor : Nurmala Pratiwi, SS
Posted by : Nur Layla Harahab