Di dalam monumen yang dibangun tahun 1985 dan diresmikan oleh Bapak Surono, Menkopolkam waktu itu, juga terukir tulisan sejarah berdirinya monumen ini dan masih banyak lagi tulisan yang menginformasikan tentang Laskar 45. Taman ini juga dijadikan taman kota untuk warga sekitar beraktivitas seperti olahraga dan atau tempat untuk melepas penat. Suasana di sekitar Taman Macan begitu sejuk serta banyak tumbuh pohon yang rindang. Dan fasilitas yang banyak disukai oleh pengunjung adalah adanya kran air langsung minum.
8 Rekomendasi Tempat Wisata di Sulawesi Selatan yang Ramah Kantonginstagram.com/sulseltaa
Beralamat di Desa Libureng, Sub-Distrik Tanete Riaja, Distrik Barru, tempat ini terdapat kumpulan bebatuan sendimen karena proses alam yang eksotis seperti di Grand Canyon National Park, Arizona, Amerika Serikat. Selain itu, airnya yang berasal dari Sungai Ule juga jernih dan Celebes Canyon dikelilingi hutan.
Untuk ke sini dari Distrik Barru, bisa melalui Jl. Poros Pekkae Soppeng yang memerlukan waktu sekitar 51 menit atau berjarak kurang lebih 33,9 kilometer. Bisa juga melalui Jl. Pahlawan yang lebih cepat 9 menit daripada melalui Jl. Poros Pekkae Soppeng, karena cuman berjarak kurang lebih 20,8 kilometer.
8 Rekomendasi Tempat Wisata di Sulawesi Selatan yang Ramah Kantonginstagram.com/bangdiff
Goa yang ramai dikunjungi pada akhir pekan ini berada di Desa Cabbeng, Sub-Distrik Dua Boccoe, Distrik Bone. Goa Mampu adalah jenis goa kapur yang di dalamnya dihiasi dengan stalagmit dan stalagtit yang unik serta memanjakan mata.
Selain itu, terdapat koloni kelelawar berjumlah besar, dimana kotorannya oleh warga sekitar dimanfaatkan sebagai pupuk guano. Untuk sampai ke Goa Mampu memerlukan waktu sekitar 2 jam lebih 5 menit atau berjarak kurang lebih 73,2 kilometer jika melalui Jl. Poros Leppangeng-Watampone.
Berada di area Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung (TN BaBul), kata "leang" yang merupakan Bahasa Daerah Makassar berarti goa. Di dalamnya terdapat Goa Jane, Jarie, Karrasa, Pettae, Pettakere, Saripa dan lain-lainnya yang juga ada lukisan paleolitik. Disebut-sebut juga sebagai asal-usul manusia pertama di Maros. Hal itu mencuat ke publik, karena ada lukisan tangan manusia berwarna merah juga putih dan lukisan hewan babirusa yang diperkirakan berusia antara 35.000-40.000 tahun pada penelitian yang dilakukan tahun 2011 pada dinding goa.
Lukisan tangannya ada yang menghadap ke kanan dan kiri. Beberapa di antaranya tanpa jempol, karena ada tradisi yang dilakukan untuk memotong jari tangan ketika seorang yang dituakan meninggal.
Tongkonan Lempe-Lolai merupakan sebagai salah satu "Negeri di Atas Awan" yang ada di Sulawesi Selatan, tepatnya di Desa Benteng Mamulu, Distrik Toraja Utara. Jangan ditanya lagi suasana di Tongkonan Lempe-Lolai, sudah pasti dingin, karena berada di ketinggian. Keindahannya sudah pasti indah banget. Berjarak sekitar 20,8 kilometer atau bisa ditempuh kurang lebih satu setengah jam dari Distrik Toraja Utara, Tongkonan Lempe-Lolai menyajikan sunrise dengan kabut awan tebal. Uniknya, sampai pukul 7.00 waktu setempat yang mataharinya sudah tinggi, kabutnya masih begitu tebal. Untuk mendapatkan pengalaman yang gak terlupakan, berangkatlah waktu subuh gaes..
Dihimpun dari berbagai sumber terbaik...
Admin : Andi Nur Sayamsiah
Editor : Dewi Kumala, SS
Posted by : Arnita Sari 96
